Syafaat Kubra
Abu Ishaq al-Huwaini
al-Atsari
Terjemah : Abu Umamah Arif
Hidayatullah
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2013 - 1434
Syafaat Kubra
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau bercerita: "Pada suatu hari
Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam
pernah diberi daging, lantas beliau mengambil pahanya, dan beliau sangat
menyenangi bagian itu, maka beliau mulai menggigit satu gigit, lalu berkata:
"Saya adalah Sayid (pemimpin) manusia pada hari kiamat kelak, kalian tahu
apa penyebabnya?
Kelak pada
hari kiamat Allah Shubhanahu wa ta’alla akan mengumpulkan seluruh makhluk, dari makhluk pertama sampai
yang terakhir disatu tempat. Kemudian mereka mendengar suara yang memalingkan
pandangan mereka semua kearahnya.
Matahari
di dekatkan, sehingga manusia sampai pada kesulitan, kepayahan yang tidak
sanggup lagi mereka rasakan, dan tidak pula sanggup lagi mereka tahan, maka
sebagian orang ada yang berkata kepada temannya yang lain. Tidakkah kalian melihat apa
yang terjadi? Tidakkah kalian merasakan apa yang terjadi sekarang? Bagaimana
kalau sekiranya kalian meminta pada orang yang sanggup memberi syafa'at kepada
Allah Shubhanahu wa ta’alla, agar kita bisa keluar dari sini?
Maka ada
sebagian orang yang mengatakan; 'Datanglah kalian kepada Adam'. Mereka lantas
berbondong-bondong mendatangi Adam, lalu mengatakan: "Wahai Adam, engkau
adalah bapaknya manusia, Allah Shubhanahu wa ta’alla telah menciptakanmu
langsung dengan kedua tangan -Nya,
serta meniupkan ruh pada jasadmu, Allah telah menyuruh malaikat untuk sujud,
dan mereka sujud kepadamu, mintakanlah syafa'at kepada Rabbmu, tidakkah engkau
melihat keadaan kita sekarang ini? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita capai
saat ini? Adam menjawab: "Sesungguhnya Rabbku sedang marah dengan
kemurkaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak pula sesudahnya.
Sesungguhnya Allah Shubhanahu wa ta’alla pernah melarangku untuk
tidak mendekati sebuah pohon, sedangkan aku melanggarnya. Lalu
beliau menyuruh mereka,
pergilah kalian kepada selainku. Datanglah kepada Nuh.
Kemudian
mereka mendatangi Nuh, lalu mengatakan padanya: "Wahai Nuh, engkau adalah
rasul pertama yang diutus di muka bumi, Allah Shubhanahu wa ta’alla telah menjulukimu sebagai hamba yang
bersyukur. Mintakanlah syafa'at kepada Rabbmu, tidakkah engkau melihat apa yang
kita rasakan? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita capai hari ini?
Nuh
menjawab: "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang murka dengan kemurkaan
yang tidak pernah terjadi sebelum, tidak pula sesudahnya. Sesungguhnya saya
pernah berdo'a untuk kaumku, diriku,
diriku. Pergilah kalian kepada Ibrahim ‘Alaihissalam".
Selanjutnya
mereka mendatangi Ibrahim, lalu mengatakan: "Engkau adalah Nabi Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Khalil -Nya
diantara penduduk bumi, mintalah syafa'at kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kita sekarang
ini? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita capai saat ini?
Ibrahim
menjawab: "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang murka dengan kemurkaan
yang tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak pula sesudahnya yang semisal dengan
kemurkaan ini". Maka
beliau menyebutkan bahwa dirinya pernah berdusta, diriku, diriku. Pergilah
kalian dariku, datanglah kepada Musa".
Mereka
mendatangi Musa Shalallahu 'alaihi wa sallam, lantas mengatakan: "Wahai
Musa, Engkau adalah Rasulallah, Allah Shubhanahu
wa ta’alla telah memuliakanmu dengan risalah -Nya dan kalam -Nya diantara
manusia, mintakan syafa'at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kita sekarang
ini? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita capai saat ini?
Musa
mengatakan pada mereka: "Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang murka
dengan kemurkaan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak pula sesudahnya. Sesungguhnya saya pernah membunuh orang yang tidak
halal bagiku, diriku, diriku. Lalu beliau menyuruh mereka, pergilah kalian kepada Isa ‘alaihissalam".
Kemudian
mereka mendatangi Isa, dan mengatakan: "Wahai Isa, engkau adalah
Rasulallah. Engkau berbicara pada orang ketika masih di gendongan, dan kalimat
Allah Shubhanahu wa ta’alla yang dilemparkan pada Maryam serta ruh yang
ditiupkan kepadanya. Mintalah syafa'at kepada Rabbmu untuk kami. Tidakkah
engkau melihat keadaan kita sekarang ini? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita
capai saat ini? Isa
‘alaihissalam mengatakan pada mereka: "Sesungguhnya Rabbku pada
hari ini sedang murka dengan kemurkaan yang tidak pernah terjadi sebelum, tidak
pula sesudahnya, yang semisal dengan kemurkan ini. Kemudian beliau menyebutkan
sebuah dosa yang pernah di lakukannya. Lalu beliau menyuruh mereka, pergilah kepada Muhammad
Shalallahu 'alaihi wa sallam".
Mereka
lalu berondong-bondong mendatangiku, dan mengatakan: "Wahai Muhammad,
engkau adalah Rasulallah, penutup para Nabi. Allah Shubhanahu
wa ta’alla
telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Mintalah
syafa'at untuk kami kepada Rabbmu. Tidakkah engkau melihat keadaan kita
sekarang ini? Tidakkah engkau rasakan apa yang kita capai saat ini?
Kemudian Beliau
bangkit dan mendatangi bawah Arsy, lalu saya menyungkur sujud kepada Rabbku.
Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla membukakan dan
mengilhamkan padaku puji-pujian yang tidak pernah diucapkan oleh seorangpun
sebelumku, lalu aku memuji dengannya.
Lalu
dikatakan: "Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah kepada –Ku, maka
akan diberi, dan meminta syafa'at maka akan dikasih". Maka saya angkat kepalaku,
lalu saya meminta: "Ya Rabb, umatku, umatku. Di katakan padaku:
"Wahai Muhammad, Aku masukan dari umatmu tak terhitung jumlahnya dari
pintu sisi kanan dari pintu-pintu surga".
Dan pada
saat itu manusia saling berserikat satu sama lain dari pintu-pintu surga
tersebut. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada tangannya, sesungguhnya antara
daun pintu surga dengan satunya lagi jaraknya antara Makah dan Hajar, atau
antara Makah dan Bushra".
Hadits ini shahih,
dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar